DONOR darah harus dilihat sebagai ungkapan berbagi, berangkat dari nilai keberlimpahan. suatu karya sosial maknanya menjadi merosot bila ada iming-iming 'manfaat' bagi si pemberi.
Saya tidak pernah mengandaikan dengan memberi darah kita maka sumsum tulang lebih termotivasi untuk memproduksi lebih banyak sel darah. semua kembali lagi, bergantung bagaimana tubuh kita meresponnya sesuai dengan persediaan bahan baku yang tersedia serta kondisi tubuh saat itu.
Mengapa perempuan begitu 'diistimewakan' (bukan jadi sulit lho) ketika mencalonkan diri untuk berdonor? karena kita sendiri sudah cukup banyak 'berdonor' setiap bulannya dengan haid dan ada kondisi tertentu dimana perempuan perlu mencukupi kebutuhan dirinya tanpa berdonor.
Seperti pada proses persalinan yang mengeluarkan darah lumayan banyaknya.
sumber : majalah nyata
About Me
- nurull
- depok, jawa barat, Indonesia
- sorry, i can't describe my self. if you want to know me, let's become my friend :)
Pages
STATISTIK
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar